Selamat Datang Di Website Pariwisata Rejang lebong dan Adat istiadat,Bahasa,dan RejangLebong tempo dulu

Minggu, 29 Desember 2013

Prof Richard Mc ginn dimataku.........Kisah Nyata

Prof Richard Mc ginn dimataku.........Kisah Nyata
Prof richard mc ginn adalah sosok yang rendah hati,beliau adalah guru besar universitas Ohio,dia sering dipanggil Mr.dik dia peneliti bahasa rejang,dipropinsi bengkulu,dia juga dahulunya merupakan tenaga pengajar di universitas sriwijaya,beliau merupakan dosen kitika itu di UNSRI,dr ZAINUBI ARBI (paman)berasal dari curup sambe /kampung merupakan mahasiswanya yang merupakan mahasisiwa kedokteran,ketika itu beliau bekerja sama untuk penelitian bahsa rejang selama -+30 tahun.dan juga dibantu oleh Almarhum,SaBIDIN iSHAK(Ayah)jadi mereka ber 3 seperti saudara kandung,anaknya yang pertama adalah Andrew,lahir di jakarta,dan yang ke 2 adalah Catleen atw panggilannya kartini lahir dipalembang,...jika di ke curup bengkulu ,dia tinggal dirumah kami di jalan baru curup (selama penelitian}kami sudah menganggap keluarga kami sendiri....dan juga mr dik dia orang akademisi,dan profile yang ramah,,,,,saya sebagai penulis ,sering menemaninya ketika kalau dia berada dicurup.atw kami sering pergi ber 4,ke lebong,linggau,dan sebagainya...dia juga pernah pembicara di STAIN CURUP,seminar bahasa,,,,,,,,,,{hf}

Koleksi photo curup tempo dulu

Koleksi photo curup tempo dulu
batu menangis 1930

batu panco 1930

bukit kaba 1927an

jalan kepahyang bengkulu 1934an

jembatan tabarenah 1947an

Kamis, 19 Desember 2013

Fhoto Kejayaan Lebong Tempo dulu

Kejayaan Lebong
Pada zaman kolonial,lebong merupakan daerah kaya.yang sering disebut ketika itu :batavia II"dengan punya sumber daya alam emas,hingar bingarnya hingga ke eropa,luar biasa,,, ketika itu yang pemimpin pertambangan tersebut adalah sanders warga belanda,,,,dan banyak lagi,warga belanda,yang mendiami lebong,,,,dahaulu lebong sangat maju,,bebrapa buku karangan,peneliti,dari luar negeri,mengatakan lebong daerah yang punya emas sangat banyak,,,,tapi itulah penjajah tetap penjajah,mereka menguras untuk kepentingan mereka,,,saat ini masih banyak sisa-sisa bangunan peninggalan kolonial yang masih kita jumpai disana,,,daerah lebong saat ini adalah daerah kabupaten,yang terus membangun,daerahnya,mereka merupakan penghasil beras ,ikan,dan nilam...dan juga pariwisatanya sungguh nna elok,seperti danau tes,pemandian air putih,dan dananu picung dan banyak lagi,,,ditambah lagi penduduknya yang ramah,dan religius..saya sebagai penulis,merasakan sendiri dilebong,,,dan juga gadis-gadisnya terkenal dengan kecantikannya,,dan juga kalau ada acara pesta rakyat,penduduknya sangat menantikan hiburan rakyat,,,dan juga gulai ikannya enak disantap(hf)

















TENTANG MAKANAN LEMA

  TENTANG MAKANAN LEMA

Kalau membaca judulnya mungkin rada bingung apa Lema itu??
Nah disini saya akan sedikit menjelaskan mengenai lema itu dan berbagi informasi.

Lema adalah makanan khas dari suku Rejang ( Provinsi Bengkulu ). Lema bisa dikatakan makanan wajib untuk suku Rejang. Rasanya yang asam pedas setelah dijadikan lauk mempunyai sensasi tersendiri bagi yang mengkonsumsi, serta aromanya yang khas, emmm membuat yang sangat menyukai makanan ini (termasuk saya sendiri, sebagai Anak asli Rejang)tidak akan tahan lama-lama hanya mencium aroma lema yang sedang dimasak, untuk segera menyantapnya, yummy.

Lema ini terbuat dari bahan-bahan makanan yang sederhana. Lema merupakan makanan hasil fermentasi(pengasaman) bener gak yaa istilahnya,heee. Bahan-bahan membuat lema adalah:
rebung
1. Rebung (anak bambu)
2. Ikan ( biasanya ikan mujair yang kecil, ikan laut jg bisa, tergantung      selera).
3. Sedikit nasi (dengan diberi sedikit nasi, diyakini bisa membuat lemanya lebih kental)

Cara membuat Lema pun sangatlah mudah. Rebung dicincang hingga bentuknya kecil2, tetapi jangan sampai hancur seperti bubur karena tekstur yang dibutuhkan adalah cincang kasar. Setelah Rebung tersebut dicincang tinggal dicampuri dengan ikan (ikan yang masih segar alias mentah) oleh karena itu ikan yang dibutuhkan berbentuk kecil supaya hancurnya tidak lama, dan jua dicampuri dengan nasi. Jika bahan-bahan tersebut telah tercampur semua, Didiamkan hingga kurang lebih 1minggu. Agar menjadi asam dan ikannya hancur(busuk), bentuknya seperti gambar dibawah:
lema

Ya bagi yang tidak mengenal makanan ini khususnya orang bukan Rejang,  pasti akan sedikit merasa jijik karena yang dipakai adalah ikan mentah(ikan yang sudah busuk). Serta aromanya yang kurang sedap Tapi setelah dimasak emmm, rasanya sangat khas apalagi jika ditambah dengan cabai yang banyak, emm asem pedas yang yummy. Makanan yang sangat layak untuk dicoba. Ohya Lema ini tidak dimakan seperti gambar diatas tetapi diolah kembali(dimasak) jadi meskipun pembuatannya yang sedikit ekstrem dengan ikan mentah setelah diolah akan menjadi makanan yang enyak enyak enyak. Cara memasaknya pun gampang, bisa hanya dengan menggiling cabe. Lalu cabe yang sudah digiling itu ditumis, setelah harum dimasukkan lema dan air(agar lemanya matang) ditunggu sampai airnya kering(lemanya matang), lema enak hanya dengan ditumis begitu. Bisa juga ditambah pelengkap dengan dicampuri dengan Ikan atau keladi. Selain ditumis juga bisa dimasak dengan santan.  Nie salah satu contoh lema yang dimasak dengan sambal+ikan
bagaiman lumayan mengunggah selera kan. Makanan yang akan memberikan sensani rasa makanan yang unik, karena kalau pendapat saya pribadi rasanya gak bisa diungkapkan dengan kata-kata(lebay dikit), karena rasanya memang unik, asem, pedas, gurih, nano-nano dech.

Pada waktu lagi nyari2 foto lema, eh nemu di http://id.wikipedia.org/wiki/Lema_(makanan) kalau ternyata Lema ini telah melalang buana ke luar negeri lo yaitu ke Jepang, hohoho tidak menyangka saya, sebagai anak asli rejang saya bangga ternyata makanan khas ini sikenal juga ampe luar. Kalau lema asli Rejang disimpannya biasa dibaskom aja, kalau mau dijual and menambah cita rasa biasanya disimpan dan dibungkus didaun pisang, naahh kalau di Jepang kayak kornet, dikalengkan,oooo ternyata lema bisa dikalengkan juga toch.Lema ini ternyata dijadikan makanan pengganti untuk kebiasaan orang Jepang yang suka mengkonsumsi ikan mentah yang ternyata merupakan kebiasaan yang buruk karena berefek kepada menyebabkan penyakit Minamata. Nah hayo saudara-saudara, Ibu Bapak, Adek Kakak dan handi toyan masa kalah sama Jepang, Jepang aja udah icip-icip makanan ini masa sebagai bangsa Indonesia belum,hehehe. Lema itu enaaaaakk loo,heee.

Nah itulah sedikit mengenai lema yang saya ketahui, semoga dapat menambah pengetahuan khususnya tentang makanan khas yang ad di Negara yang kita cintai ini Indonesia. Kalau bukan kita yang saling berbagi informasi ini sapa lagi, betul betul betul.....
Selamat mencoba Lema yaaa.................@_@.............................

Rabu, 18 Desember 2013

PROFILE,,,Richard McGinn GURU BESAR UNIVERSIATS OHIO ,PENELITI BAHASA REJANG ,DI PROPINSI BENGKULU



PROFILE,,,Richard McGinn
GURU BESAR UNIVERSIATS OHIO ,PENELITI BAHASA REJANG ,DI PROPINSI BENGKULU
Date of Birth: December 23, 1939
E-Mail: mcginn@ohio.edu                                                                       
Phone: 740-593-4566
Department: 740-593-4564
Fax: 740-593-2967
Office: Room 377 Gordy Hall
Mailing Address:
Department of Linguistics
383 Gordy Hall
Ohio University
Athens, OH 45701 USA
Academic Degrees:
Ph.D. 1979 (Linguistics) University of Hawaii
M.A. 1966 (English) Gonzaga University
B.A. 1961 (Psychology, English) Gonzaga University
Current Position:
Associate Professor Emeritus of Linguistics and Southeast Asian Studies
Language Background:
Indonesian / Malay
Rejang (Sumatra)
Tagalog
German
Bidayuh (Sarawak, Malaysian Borneo)
Experience Abroad:
Indonesia:
2007 One month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu
2006-07 Six month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu (Fulbright Grant)
2004 Three month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, and Ulu Rawas, Sumatra Selatan.
2001 three-week field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, Sumatra
1999 one-week field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, Sumatra
1994 two-month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, Sumatra
1989 two-month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, Sumatra
1988 two month field trip to Rejang-Lebong, Bengkulu, Sumatra
1987 three months, coordinator of the COTI Advanced Indonesian Abroad Program
1974-76, Director, Pertamina English Language Institute, Jakarta
1972-1974 Instructor, University of Sriwijaya, Palembang, South Sumatra (Fulbright grant)
Malaysia:
2001 three-week field trip to Sarawak, Borneo
2000 four-week field trip to Sarawak, Borneo
1999 one week in Penang
1974 two week tour of Kuala Lumpur and Malacca
Italy, England, Ireland: 1967 (12-week tour)
France: 1967 (12 weeks language study);
Germany: 1966-67 (6 months language study)
Philippines: 1963-1966 (Peace Corps volunteer, Los Banos, Laguna)
Administration:
Chair, Linguistics Department, July 1994-June 2004
Acting Chair, Linguistics Department, Winter quarter 1993.
Director, Southeast Asia Studies Program, Ohio University, 1984-1988
Associate Director, Southeast Asia Studies Program, Ohio Universty, 1979-80 and 1983-84.
Language Coordinator, Southeast Asian Studies Summer Institute (SEASSI), Ohio University, summer 1982 and summer 1983.
Language Coordinator, Indonesian Studies Summer Institute (ISSI), Ohio University, summer 1981
Director, Pertamina English Language Institute, National Oil Company of Indonesia, 1973-1975.
Training Director, Peace Corps/Philippines, Hilo, Hawaii 1967-68
Language Coordinator, Peace Corps/Philippines Training Program, Stanford University, Summer 1967
Professional Service:
Executive Committee, Southeast Asian Studies Summer Institute, (1997- )
Editorial Board, CROSSROADS, AN INTERDISCIPLINARY JOURNAL OF SOUTHEAST ASIAN STUDIES (1986-1995)
First President, Consortium of Teachers of Southeast Asian Languages (1984-87)
Board of directors, Southeast Asian Studies Summer Institute, 1982-1987
Language director, Southeast Asian Studies Summer Institute, Ohio University (1983)
Organized the Third Eastern Conference on Austronesian Linguistics, Athens (1983)
Editor, Antara Kita: the newsletter of the Indonesian Studies Committee of the Association for Asian Studies (1979-81)
Indonesian Studies Summer Institute (1981-82)
Past editor of Antara Kita the newsletter of the Indonesian Studies Committee of the Association for Asian Studies (1979-81)
Since 1979 organized panels for the Association for Asian Studies, the Conference on Indonesian Studies and the Malay World Symposium



Department of Linguistics
Gordy 383 - Athens, Ohio 45701
Tel: 740-593-4564
Fax: 740-593-2967
Email:
linguisticsWeb@ohio.edu
College of Arts and Sciences
Tel: 740.593.2845
Fax: 740.597.1386

© Copyright 2008
OHIO University

KOTA CURUP.....dIMATAKU...






kota curup ...adalah kota kabupaten rejang lebong,dahulunya kabupaten rejang lebong merupakan kabupaten induk,salahsatunya kepahyang,lebong adalah wilayah kecamatan dibawah pemerintah kabupaten rejang lebong,berdasarkan perkembangan otonomi kepahyang dan lebong menjadi kabupaten tersendiri dan mempunyai ibukota sendiri,,,,,,,,kabupaten kepahyang,ibukotanya kepahyang dan kabupaten lebong beribukota muara aman......
kota curup terkenal dengan sejuknya dan perkebunan,,,dan hasil sayur-sayuran,yang "diekspor"ke kabupaten tetangga sumatera selatan,lampung,jambi hingga ke jakarta.....dicurup mempunyai perguruan tinggi,diantaranya STAIN CURUP.Akper/poltekkes Curup.Poltek RAFFLESIA,DAN Stipper curup,,,
AMIK CIKO......dan juga kota curup banyak punya tempat wisata,dianataranya suban air panas dan danau mas bastari (hf)